Langsung ke konten utama

KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI



REVIEW BUKU TENTANG PERILAKU ORGANISASI



 Hasil gambar untuk LOGO HTP PEKANBARU

Oleh :
GUSNI KHAIDIR
1605026

DOSEN :
Dr. BUDI HARTONO

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
STIKES HANG TUAH PEKANBARU
2017

Judul Buku        : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
Penilus                : Prof. Dr. veithzal Rivai Zainal, S.E., M.M., MBA
                               Muliaman Darmansyah Hadad, S.E., MPA PH.d.
                               Prof. Dr. Mansyur Ramly, S.E., M.Si.
ISBN                   : 978-979-769-739-6
Editor                 : 3-cet. 11.-Jakarta : Rajawali Pers, 2014.
Penerbit              : PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Desain Cover     : fajar@grafika
Layout Isi           : 436 hml.
Tanggal Terbit   : Juli 2014.
Harga                  :
Tebal                   : 24 cm

BAB I
TEORI KEPEMIMPINAN
            Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain baik di dalam organisasi maupun di luar organisasi untuk mencapai tujuan yang di inginkan dalam situasi dan suatu kondisi tertentu. Proses mempengaruhi tersebut sering melibatkan berbagai kekuasaan seperti ancaman, penghargaan, otoritas maupun bujukan.
            Teori kepemimpinan sifat yang berusaha untuk mengidentifikasikan karakteristik khas baik fisik, mental dan kepribadian yang disosialisasikan dengan keberhasilan kepemimpinan. Kriteria kepemimpinan secara singkat dapat dikembangkan bahwa pemimpin yang efektif adalah yang jujur, taqwa terhadap tuhan yang maha Esa, integritas, vitalitas fisik dan mental, kecerdasan, kearifan, bertanggung jawab, kompeten, percaya diri, motivasi kekuasaan serta orientasi pada keberhasilan. Sehingga menjadi suatu syarat utama yang harus dimiliki oleh kriteria manajerial.
BAB II
DINAMIKA DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN
1.      Dinamika Kepemimpinan
Dalam kaitan tugas sebagai pemimpin di tuntut harus mampu mengambil suatu keputusan. Adapun tahapan dalam proses pengambilan keputusan : (1) menghimpun data, (2) menganalisis data, (3) menetapkan keputusan, (4) melakukan tindakan, (5) mendapatkan data baru. Pengendalian dalam kepemimpinan sebagai berikut :
a.       Bertujuan untuk memperoleh tanggapan/respon anggota organisasi terhadap program kerja.
b.      Usaha menjalin hubungan kerja yang efektif dan dinamis dalam organisasi.
2.      Fungsi Tipe Kepemimpinan
a.       Fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related)
b.      Fungsi sebagai pemelihara kelompok (group-maintenance)
3.      Keterbatasan Kepemimpinan
a.       Keterbatasan manusiawi (normatif, spiritual, fisik dan psikis).
b.      Keterbatasan administratif (misi organisasi dan posisi).
4.      Empat gaya dasar kepemimpinan
a.       Gaya manajemen tugas (fokus pada produksi).
b.      Gaya manajemen country club (fokus pada manusia).
c.       Gaya manajemen miskin (tidak terlalu memperhatikan produksi dan manusia).
d.      Gaya manajemen tim (adanya perhatian tinggi pada manusia dan produksi bersifat demokratis).
5.      Kepemimpinan situasional
Bagaimana seorang manajer mampu mengidentifikasi isyarat-isyarat yang terjadi dalam lingkungan, mendiagnosa, kemudian mengadaptasi perilaku kepemimpinan disesuaikan dengan situasi lingkungan tersebut.



BAB III
PROFIL PEMIMPIN
Melalui super leadership, bagaimana seseorang dapat mempengaruhi orang lain. Bagaimana revolusi teknologi akan mengubah sifat kepemimpinan? Kita yakin pengaruh nya akan sangat luas. Saat ini kita sedang berada di tengah perubahan sosial di mana teknologi mentransformasi bisnis. Struktur keluarga, sekolah, pemerintahan dan bahkan lembaga keagamaan.
Tantangan super leadership tidak terbatas kepada kepemimpinan langsung, super leadership juga harus juga membantu perkembangan dunia terpadu di mana self-leadership  dapat bertambah dan tumbuh, dimana self-leadership menjadi cara yang hidup yang menarik, memotivasi dan di teriam.

BAB IV
KADERISASI DAN KUALITAS KEPEMIMPINAN
Untuk mendapatkan kepemimpinan yang baik dan berkualitas di masa sekarang dan masa yang akan datang perlu adanya kaderisasi kepemimpinan, sehingga dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang mampu bertanggung jawab terhadap apa yang di pimpin nya dan mampu membawa negara kita menjadi negara yang terhindar dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Kaderisasi kepemimpinan adalah proses mempersiapkan seseorang untuk menjadi pemimpin di masa depan, yang akan memikul tanggung jawab penting suatu negara, lingkungan bangsa, lingkungan masyarakat, lingkungan bisnis yang terdiri dari kaderisasi informal dan kaderisasi formal.

BAB V
PENDEKATAN DALAM KEPEMIMPINAN
Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, yaitu : (1) kecerdasan (2) kedewasaan (3) motivasi diri dan dorongan berprestasi, dan (4) sikap hubungan kemanusiaan.
Melalui pendekatan tingkah laku dapat di tentukan apa penyebab kepemimpinan itu efektif, seperti : bagaimana pemimpin mendelegasikan tugas, bagaimana pemimpin berkomunikasi dengan dan mencoba memotivasi pengikut dan anak budaya, bagaimana pemimpin melaksanakan tugas, dan sebagainya. Dalam pendekatan ini, dimensi kepemimpinan yang efektif ada dua aspek utama, yaitu : (1) fungsi kepemimpinan dan (gaya kepemimpinan). Gaya kepemimpinan yang di sukai anggota/karyawan dipengaruhi oleh karakteristik pribadi mereka. Individu yang merasa yakin tingkah laku mereka mempengaruhi lingkungan lebih menyukai gaya kepemimpinan partisipatif. Sedangkan mereka yang merasa yakin bahwa peristiwa yang terjadi karena nasib baik atau keberuntungan cenderung menyukai gaya otoriter.
BAB VI
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DAN MEMBANGUN TIM
Peran pemimpin sebagai model dengan memberikan ‘’rumus sederhana’’ yaitu model merupakan perpaduan antara karakter dan kompetensi. Karakter adalah siapa diri kita sebagai pribadi dan kompetensi adalah apa yang bisa kita lakukan. Mengenai kompetensi terdapat enam kompetensi yang harus di miliki oleh seseorang pemimpin, yaitu self-management (manajemen diri), emotional literacy (pemahaman emosi), people-skill (keahlian berhubungan dengan orang), techno-knowledge (keterampilan teknis), intuitive-abilities (kecakapan intuisi), dan ability to learn (kecakapan belajar).
Dengan menjadi model, maka peran pemimpin baik dalam area pengambilan keputusan, mengelola konflik menjadi semakin signifikan, karena pada masa depan pemimpin dihargai bukan dari kedudukan nya saja, melainkan dari peran yang dimainkan nya. Peran pemimpin menjadi mudah untuk dilakukan, mengingat bahwa keberhasilan nya bukan hanya karena kualitas pribadi melainkan bagaimana pemimpin tersebut memiliki karakter dan kompetensi dalam mengarahkan organisasi menuju visi, misi yang telah di tetapkan ; di dalamnya terdapat pengambilan keputusan, dan membangun tim .
BAB VII
PERILAKU ORGANISASI
Manusia berusaha mempermudah dalam mencapai tujuan dengan membentuk suatu hubungan kerja sama dengan individu lain yaitu dengan membentuk kelompok. Bidang pengetahuan perilaku organisasi yang sudah dikembangkan sejak lama tampaknya akhir-akhir ini mulai di rasakan kepentingan nya.
Dalam mengantarkan keberhasilan suatu organisasi seorang manajer harus dapat menjalankan fungsi-fungsi manajemen, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengoordinasikan dan mengendalikan. Untuk menghadapi tantangan dan peluang seorang pemimpinan mempunyai peran sehubungan dengan perilaku organisasi yaitu peran antar pribadi, peran informasi dan peran keputusan. Dan karena perilaku organisasi sangat erat dengan aspek perilaku individu maupun organisasi, maka bidang ilmu psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan ilmu politik sangat tertarik.
BAB VIII
PERILAKU KELOMPOK
Setiap individu dapat di pastikan akan mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama atau kelompok dalam suatu komunitas tertentu dalam rangka mencapai tujuan hidup. Karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok adalah adanya dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain dan saling membagi untuk beberapa tujuan yang sama.
Dalam realita kehidupan berkelompok saat ini, dapat dilihat bentuk-bentuk kelompok yang ada di masyarakat, yaitu kelompok primer (primary group), kelompok informal dalam kelompok formal, kelompok referensi, kelompok terbuka dan kelompok terbuka dan kelompok tertutup. Kelompok primer adalah kelompok yang bersifat keakraban, kerja sama dan hubungan tatap muka. Kelompok formal yaitu suatu kelompok yang di definisikan oleh struktur organisasi, sedangkan kelompok informal yaitu suatu kelompok yang tidak terstruktur secara formal dan muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan sosial. Sedangkan kelompok terbuka adalah kelompok yang terbuka akan adanya perubahan sedangkan kelompok yang tertutup adalah kelompok yang mengisolasi diri dari pengaruh luar.
BAB IX
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antar individu dengan lingkungan di sekitar. Semua perilaku individu setidaknya di bentuk oleh kepribadian dan pengalaman. Persepsi adalah suatu proses yang di tempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indra mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. Menurut teori Atribusi, persepsi dan penilaian kita terhadap tindakan seseorang akan cukup banyak di pengaruhi oleh pengandaian-pengandaian yang kita ambil mengenai keadaan internal orang itu.
Salah satu cara untuk memahami sifat-sifat manusia ialah dengan menganalisis kembali prinsip-prinsip dasar yang merupakan suatu bagian dari manusia. Sehingga kelompok variable yang membantu menjelaskan perbedaan individu dalam perilaku dan kinerja diklasifikasikan sebagai kemampuan, keterampilan, latar belakang dan demografi. Prinsip-prinsip dasar tersebut adalah : (1) manusia berbeda perilakunya karena tidak sama, (2) manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda (3) seseorang berpikir tentang masa depan dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak, (4) seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan kebutuhannya, (5) seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang, dan (6) banyak faktor yang mepengaruhi sikap seseorang.
BAB X
PENGARUH BUDAYA ATAS PERILAKU ORGANISASI
Budaya organisasi sebagai sebuah perspektif dari yang untuk memahami perilaku individu dan kelompok di dalam organisasi mempunyai batasa. Budaya organisasi adalah apa yang karyawan rasakan dan bagaimana persepsi ini menciptakan suatu pola teladan kepercayaan, nilai-nilai, dan harapan. Organisasi bisa beroperasi secara efisien hanya dengan ketika membagi bersama nilai-nilai di antara karyawan atau petugas.
Nilai-nilai adalah suatu gagasan masyarakat tentang apa yang benar atau yang salah seperti kepercayaan yang melukai seseorang secara fisik yang tidak bermoral. Sosialisasi adalah proses dimana organisasi membawa karyawan/petugas baru ke dalam budaya. Dalam kaitan dengan budaya, ada suatu pengiriman berharga, asumsi, dan sikap dari yang lebih tua kepada karyawan/petugas yang lebih muda.
BAB XI
MENGELOLA KONFLIK DAN STRES
Konflik antar kelompok tidak dapat dielakkan dalam organisasi, Suatu konflik bisa jadi baik atau buruk tergantung pada dampak pencapaian tujuan organisasi. Sementara kebanyakan pemimpin mencoba untuk menghilangkan konflik, bukti menunjukkan bahwa untuk kebanyakan konflik yang optimal dapat berpengaruh baik pada kinerja organisasi.
Konflik antar kelompok akibat dari beberapa faktor seperti saling ketergantungan kerja, perbedaan dalam tujuan, perbedaan persepsi dan meningkatnya permintaan akan spesialis. Suatu tugas yang sulit bagi pemimpin yang harus di hadapi adalah memeriksa dan mengelola konflik antar kelompok meliputi pemecahan masalah, tujuan atasan, perluasan sumber daya, penghindaran, melunakkan, kompromi, otoritas perubahan pada orang dan mengenal musuh bersama.
Teknik mengelola konflik juga timbul dalam situasi dimana manajer memeriksa tingkat konflik yang tidak berguna karena terlalu rendah. Teknik menstimulasi konflik meliputi penggunaan saluran komunikasi, mempekerjakan atau memindahkan individu yang berbeda orientasi, mengubah struktur organisasi, dan mendorong adanya persaingan. Sedangkan stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya objek-objek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.
BAB XII
PERSEPSI DAN KOMUNIKASI
Persepsi adalah proses kognitif yang di alami oleh setiap orang dalam memahami sesuatu baik melalui penglihatan, pendengaran dan perasaan. Persepsi seseorang di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain keadaan psikologi, famili, dan faktor kebudayaan.  Sikap juga sangat berperan penting, dimana sikap merupakan determinan perilaku yang berkaitan dengan persepsi, kepribadian, dan motivasi. Sikap menentukan efeksi, kognisi dan perilaku. Sikap juga terkait dengan nilai dan kepuasan kerja.
Sedangkan komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. keterkaitan dengan perilaku organisasi, ada tiga unsur yang perlu di identifikasi, yaitu (1) sifat informasi, (2) komunikasi dan organisasi, (3) komunikasi antar pribadi, ada tujuh faktor yang sangat berpengaruh terhadap komunikasi yang berperan dalam organisasi :
1)             Saluran komunikasi harus jelas dan diketahui secara pasti.
2)             Harus ada saluran komunikasi formal pada setiap anggota organisasi.
3)             Jalur komunikasi itu harus langsung dan pendek.
4)             Garis komunikasi formal harus dipergunakan secara normal.
5)             Orang yang bekerja sebagai pusat pengantar komunikasi harus orang yang cakap.
6)             Garis komunikasi tidak boleh terganggu saat organisasi sedang berfungsi.
7)             Setiap komunikasi harus di sahkan.
BAB XIII
SISTEM ORGANISASI
Organisasi merupakan kerangka hubungan yang berstruktur yang di dalamnya berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Organisasi adalah bentuk suatu sistem yang di dalamnya mempunyai struktur yang berbeda antara satu organisasi dengan yang lainnya.
Tujuan organisasi antara lain membagi pekerjaan yang harus dilakukan menjadi departemen-departemen dan jabatan yang terperinci, membagi tugas dan bertanggung jawab berkaitan dengan masing-masing jabatan, mengkoordinasi berbagai tugas organisasi, mengelola petugas dalam unit-unit, membangun hubungan di kalangan individu, kelompok dan departemen, menetapkan garis-garis wewenang formal, mengalokasikan, dan memberikan sumber daya organisasi.
Pada proses organisasi manajer membuat spesifikasi atau membuat desain tentang isi, metode, dan hubungan pekerjaan. Desain pekerjaan ini berkaitan dengan penentuan struktur hubungan tugas dan hubungan antar pribadi dari suatu pekerjaan dengan menentukan beberapa banyak keanekaragaman, tanggung jawab, signifikansi dan otonomi pekerja terhadap pekerjaan yang akan di berikan kepadanya.
BAB XIV
PERUBAHAN ORGANISASI
Perubahan adalah menjadikan sesuatu yang ada saat ini menjadi sesuatu yang baru yang diinginkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan diagnosis atas perubahan yang diinginkan tersebut perubahan bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Dalam melakukan upaya perubahan kemungkinan terjadi perlawanan, yang diwujudkan dengan tingkah laku karyawan yang di desain untuk tidak mempercayai, menunda, dan mencegah implementasi dari perubahan kerja. Agar upaya perubahan tidak mendapat rintangan,  maka perlu dilakukan sosialisasi melalui komunikasi yang terarah dan terprogram serta melibatkan karyawan atau pihak-pihak yang memiliki pengaruh kuat dalam mendekati karyawan.
Perubahan selalu dikaitkan dengan kebutuhan dengan kebutuhan pengembangan organisasi, sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pengembangan usaha atau organisasi. Meskipun demikian, setiap upaya melakukan perubahan atau pengembangan organisasi pasti akan berdampak terhadap biaya. Namun demikian, perlu di kaji cost dan benefit mana yang lebih menguntungkan bagi organisasi. Selain itu, rencana perubahan juga akan berdampak terjadi stres di lingkungan karyawan yang terkena dampak dari perubahan, dan untuk mengatasi stres ini perlu konseling. Konseling ini perlu dilakukan secara baik dan terencana sehingga upaya perubahan yang di rencanakan dapat berjalan dengan baik.
BAB XV
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Organisasi belajar adalah yang di dalamnya terdapat sistem, mekanisme, dan proses, yang di gunakan secara kontinyu oleh anggota-anggota guna meningkatkan kapabilitas sehingga mampu mencapai sasaran pribadi dan komunitas dimana dia berpartisipasi.
Pengembangan organisasi (PO) lebih dikenal dengan organization development (DO), sehingga pengembangan organisasi adalah suatu perubahan yang terencana dan terstruktur (planned change).
Pengembangan organisasi (PO) di terapkan pada tiga tipe manusia : (1) spesialisasi individu di dalam PO sebagai profesi, (2) orang-orang dari lapangan yang terkait, yang telah mencapai sejumlah kompetensi di dalam PO, dan (3) para manajer yang memiliki keahlian PO yang di perlukan untuk perubahan dan mengembangkan organisasi atau departemen mereka.
Agen perubahan merupakan orang-orang baik konsultan maupun manajer yang mempunyai perspektif baru (mampu menciptakan efisiensi, efektivitas dan kesehatan organisasi) di dalam perubahan. Sehingga proses perubahan pada umumnya mencakup sikap dan perilaku saat ini yang unfreezing, perubahan dan akhir kepemilikan sikap dan perilaku yang baru yang refreezing.
Organisasi mengalami perubahan karena organisasi selalu menghadapi berbagai macam tuntutan kebutuhan. Tuntutan itu timbul sebagai akibat pengaruh lingkungan (eksternal dan internal) organisasi yang selalu berubah dan tidak menentu di masa yang akan datang.
KESIMPULAN

1.       Kesimpulan
      Gaya kepemimpinan yang baik di dalam suatu organisasi sebaiknya adalah gaya memimpin yang demokratis, dimana pemimpin tidak hanya memikirkan kepentingan perusahaan dan dirinya sendiri, namun juga melibatkan kepentingan para karyawan. Gaya santai dan gaya seimbang adalah gaya kepemimpinan yang paling ideal untuk diterapkan di dalam perusahaan. Karena kedua gaya tersebut melihat kepentingan karyawan tanpa mengabaikan kepentingan perusahaan. Komunikasi juga terjalin secara efektif antara atasan dengan bawahan. Perlu diingat, bahwa karyawan juga merupakan bagian dari suatu organisasi, yang dapat berpengaruh secara langsung atas kelangsungan sebuah organisasi. Maka dari itu, seorang pemimpin harus mampu mendekatkan diri dengan para karyawan agar terjalin hubungan kekeluargaan antara atasan dan bawahan, dengan begitu akan timbul rasa nyaman dalam masing-masing anggota organisasi dan meningkatkan semangat untuk bekerja setiap harinya. Seorang pemimpin juga harus pintar-pintar mencari cara untuk memotivasi karyawan agar mampu bekerja secara maksimal bagi perusahaan, contohnya dengan pemberian bonus kepada karyawan yang berhasil memenuhi target tahunan. Pemberian motivasi bagi karyawan sangat lah penting, karena motivasi karyawan dapat menjadi semangat dalam menjalankan pekerjaan nya dan membuat produktivitas perusahaan meningkat, yang akan berdampak dalam kemajuan perusahaan tersebut.
 Faktor yang paling menentukan dalam kemajuan suatu organisasi tentu tidak lepas dari gaya kepemimpinan yang dianut oleh pemimpin suatu perusahaan seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya. Adanya rasa kekeluargaan di dalam suatu perusahaan juga menunjang rasa nyaman antaranggota perusahaan. Semakin dekat para anggota suatu perusahaan, maka mereka akan semakin sadar bahwa mereka harus bekerja sama untuk memajukan perusahaan agar menjadi lebih baik lagi.

2.      Saran
Terdapat beberapa saran yang dapat diaplikasikan ke dalam organisasi tersebut agar menunjang kemajuan perusahaan yang lebih pesat lagi.
1. Gaya kepemimpinan sebaiknya dipilih dengan mementingkan kepentingan seluruh anggota organisasi, tidak hanya kepentingan bagi sang pemimpin saja
2.   Munculkan rasa kekeluargaan yang erat di dalam suatu organisasi untuk memberikan rasa nyaman bagi seluruh anggota organisasi
3. Memberikan bonus-bonus, atau special treatment khusus bagi para karyawan untuk lebih memotivasi karyawan dalam melakukan pekerjaan.
4.  Menjalin komunikasi dengan baik, akan lebih baik jika sering-sering berkomunikasi secara langsung, sehingga kekerabatan antar anggota organisasi dapat terjalin lebih erat lagi
5.  Sebuah organisasi sebaiknya bersikap lebih fleksibel dan tidak terlalu kaku terhadap para karyawan. Sikap yang terlalu kaku hanya akan membuat para karyawan tertekan dan tidak melakukan pekerjaan dengan kerelaan.
  


Komentar

  1. Artikel yang sangat bagus sekali, bermanfaat dan menambah wawasan. Untuk keperluan pelayanan ada mesin yang sangat penting, mesin yang akan di produksi massal senilai 72 milyar, mesin fenomenal dan viral di masa sekarang dan masa depan yaitu : klik di bawah ini ...
    MESIN ANTRIAN
    Pabrik mesin antrian terraguno, handal dan terpercaya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DASAR K3 MANAJEMEN RESIKO PADA BURUH/KULI BANGUNAN OLEH RIZAL HUSFAUDIN

TUGAS UTS DASAR K3 MANAJEMEN RESIKO PADA BURUH/KULI BANGUNAN ( Di Desa Tasik Juang SP3 jalur 5 Kecamatan Lubuk Batu Jaya, INHU) Oleh: RIZAL HUSFAUDIN NIM : 1605023 Dosen : dr. Erna Tresnaningsih, MOH., PhD PEMINATAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HANG TUAH PEKANBARU T.A 2017-2018 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Pada awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana dan prasarana ataupun infrastruktur dalam kehidupannya. Seperti halnya memanfaatkan gua sebagai tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-bahan untuk membuat infrastruktur seperti halnya batu, tanah dan kayu. Kemudian setelah ditemukan bahan bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat alat atau benda yang menunjang sebuah bangunan seperti halnya bara...

MANAJEMEN RESIKO PETANI KARET K3 DASAR

TUGAS  UTS K3 DASAR MANAJEMEN RESIKO PADA PETANI KARET Oleh: GUSNI KHAIDIR NIM 1605026 Dosen: dr.  ERNA TRESNANINGSI ,  MOH., PhD PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT STIKes HANG TUAH PEKANBARU 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesejahteraan merupakan tujuan dari seluruh keluarga. Kesejahteraan   diartikan sebagai kemampuan keluarga untuk memenuhi semua kebutuhan   untuk bisa hidup layak, sehat, dan produktif. Berdasarkan data BPS (2010),   masih terdapat sekitar 31 juta orang atau 13,3% penduduk yang tinggal di   bawah garis kemiskinan atau mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk   memenuhi semua kebutuhan pokoknya. Penduduk miskin ini sebagian besar   tinggal di wilayah perdesaan yang erat kaitannya dengan usaha   pertanian   Tingkat penghasilan/pendapatan seseorang akan berpengaruh besar   terhadap ketenangan atau ke...

REVIEW BUKU TEORI PENGEMBANGAN ORGANISASI

  REVIEW BUKU Oleh : GUSNI KHAIDIR 1605026 DOSEN : Dr. BUDI HARTONO PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT STIKES HANG TUAH PEKANBARU 2017 Judul Buku        : Teori Pengembangan Organisasi Penilus                : Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA ISBN                   : 979-526-262-9 Editor                 : 1-cet. 7.--Jakarta : Bumi Aksara, 2012. Penerbit              : PT BUMI AKSARA Desain Cover     : Remaja Rosdakarya Layout Isi           : 270 hml. Tanggal Terbit   : Juli 2014. Har...