REVIEW BUKU TENTANG PERILAKU
ORGANISASI

Oleh :
GUSNI KHAIDIR
1605026
DOSEN :
Dr. BUDI HARTONO
PROGRAM STUDI MAGISTER
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN ADMINISTRASI
RUMAH SAKIT
STIKES HANG TUAH
PEKANBARU
2017
Judul
Buku : Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi
Penilus : Prof. Dr. veithzal Rivai Zainal, S.E.,
M.M., MBA
Muliaman
Darmansyah Hadad, S.E., MPA PH.d.
Prof. Dr. Mansyur
Ramly, S.E., M.Si.
ISBN : 978-979-769-739-6
Editor
: 3-cet. 11.-Jakarta :
Rajawali Pers, 2014.
Penerbit :
PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Desain
Cover : fajar@grafika
Layout
Isi : 436 hml.
Tanggal
Terbit : Juli 2014.
Harga
:
Tebal : 24 cm
BAB I
TEORI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
adalah proses untuk mempengaruhi orang lain baik di dalam organisasi maupun di
luar organisasi untuk mencapai tujuan yang di inginkan dalam situasi dan suatu
kondisi tertentu. Proses mempengaruhi tersebut sering melibatkan berbagai
kekuasaan seperti ancaman, penghargaan, otoritas maupun bujukan.
Teori
kepemimpinan sifat yang berusaha untuk mengidentifikasikan karakteristik khas
baik fisik, mental dan kepribadian yang disosialisasikan dengan keberhasilan
kepemimpinan. Kriteria kepemimpinan secara singkat dapat dikembangkan bahwa
pemimpin yang efektif adalah yang jujur, taqwa terhadap tuhan yang maha Esa,
integritas, vitalitas fisik dan mental, kecerdasan, kearifan, bertanggung
jawab, kompeten, percaya diri, motivasi kekuasaan serta orientasi pada
keberhasilan. Sehingga menjadi suatu syarat utama yang harus dimiliki oleh
kriteria manajerial.
BAB II
DINAMIKA DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN
1. Dinamika
Kepemimpinan
Dalam
kaitan tugas sebagai pemimpin di tuntut harus mampu mengambil suatu keputusan.
Adapun tahapan dalam proses pengambilan keputusan : (1) menghimpun data, (2)
menganalisis data, (3) menetapkan keputusan, (4) melakukan tindakan, (5)
mendapatkan data baru. Pengendalian dalam kepemimpinan sebagai berikut :
a. Bertujuan
untuk memperoleh tanggapan/respon anggota organisasi terhadap program kerja.
b. Usaha
menjalin hubungan kerja yang efektif dan dinamis dalam organisasi.
2. Fungsi
Tipe Kepemimpinan
a. Fungsi
yang berhubungan dengan tugas (task-related)
b. Fungsi
sebagai pemelihara kelompok (group-maintenance)
3. Keterbatasan
Kepemimpinan
a. Keterbatasan
manusiawi (normatif, spiritual, fisik dan psikis).
b. Keterbatasan
administratif (misi organisasi dan posisi).
4. Empat
gaya dasar kepemimpinan
a. Gaya
manajemen tugas (fokus pada produksi).
b. Gaya
manajemen country club (fokus pada
manusia).
c. Gaya
manajemen miskin (tidak terlalu memperhatikan produksi dan manusia).
d. Gaya
manajemen tim (adanya perhatian tinggi pada manusia dan produksi bersifat
demokratis).
5. Kepemimpinan
situasional
Bagaimana
seorang manajer mampu mengidentifikasi isyarat-isyarat yang terjadi dalam
lingkungan, mendiagnosa, kemudian mengadaptasi perilaku kepemimpinan
disesuaikan dengan situasi lingkungan tersebut.
BAB III
PROFIL PEMIMPIN
Melalui super leadership, bagaimana seseorang
dapat mempengaruhi orang lain. Bagaimana revolusi teknologi akan mengubah sifat
kepemimpinan? Kita yakin pengaruh nya akan sangat luas. Saat ini kita sedang
berada di tengah perubahan sosial di mana teknologi mentransformasi bisnis. Struktur keluarga, sekolah,
pemerintahan dan bahkan lembaga keagamaan.
Tantangan super leadership tidak terbatas kepada
kepemimpinan langsung, super leadership juga harus juga membantu perkembangan
dunia terpadu di mana self-leadership dapat bertambah dan tumbuh, dimana self-leadership menjadi cara yang hidup
yang menarik, memotivasi dan di teriam.
BAB IV
KADERISASI DAN KUALITAS KEPEMIMPINAN
Untuk mendapatkan kepemimpinan yang baik dan
berkualitas di masa sekarang dan masa yang akan datang perlu adanya kaderisasi
kepemimpinan, sehingga dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang mampu
bertanggung jawab terhadap apa yang di pimpin nya dan mampu membawa negara kita
menjadi negara yang terhindar dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Kaderisasi kepemimpinan adalah proses mempersiapkan
seseorang untuk menjadi pemimpin di masa depan, yang akan memikul tanggung
jawab penting suatu negara, lingkungan bangsa, lingkungan masyarakat,
lingkungan bisnis yang terdiri dari kaderisasi informal dan kaderisasi formal.
BAB V
PENDEKATAN DALAM KEPEMIMPINAN
Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, yaitu : (1) kecerdasan (2) kedewasaan (3)
motivasi diri dan dorongan berprestasi,
dan (4) sikap hubungan kemanusiaan.
Melalui pendekatan tingkah laku dapat di tentukan
apa penyebab kepemimpinan itu efektif, seperti : bagaimana pemimpin mendelegasikan tugas, bagaimana pemimpin
berkomunikasi dengan dan mencoba memotivasi pengikut dan anak budaya, bagaimana
pemimpin melaksanakan tugas, dan sebagainya. Dalam pendekatan ini, dimensi
kepemimpinan yang efektif ada dua aspek utama, yaitu : (1) fungsi kepemimpinan
dan (gaya kepemimpinan). Gaya kepemimpinan yang di sukai anggota/karyawan
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi mereka. Individu yang merasa yakin
tingkah laku mereka mempengaruhi lingkungan lebih menyukai gaya kepemimpinan
partisipatif. Sedangkan mereka yang merasa yakin bahwa peristiwa yang terjadi
karena nasib baik atau keberuntungan cenderung menyukai gaya otoriter.
BAB VI
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
DAN MEMBANGUN TIM
Peran pemimpin sebagai model dengan memberikan
‘’rumus sederhana’’ yaitu model merupakan perpaduan antara karakter dan
kompetensi. Karakter adalah siapa diri kita sebagai pribadi dan kompetensi adalah
apa yang bisa kita lakukan. Mengenai kompetensi terdapat enam kompetensi yang
harus di miliki oleh seseorang pemimpin, yaitu self-management (manajemen diri), emotional literacy (pemahaman emosi), people-skill (keahlian berhubungan dengan orang), techno-knowledge (keterampilan teknis), intuitive-abilities (kecakapan intuisi),
dan ability to learn (kecakapan
belajar).
Dengan menjadi model, maka peran pemimpin baik dalam
area pengambilan keputusan, mengelola konflik menjadi semakin signifikan,
karena pada masa depan pemimpin dihargai bukan dari kedudukan nya saja,
melainkan dari peran yang dimainkan nya. Peran pemimpin menjadi mudah untuk
dilakukan, mengingat bahwa keberhasilan nya bukan hanya karena kualitas pribadi
melainkan bagaimana pemimpin tersebut memiliki karakter dan kompetensi dalam
mengarahkan organisasi menuju visi, misi yang telah di tetapkan ; di dalamnya
terdapat pengambilan keputusan, dan membangun tim .
BAB VII
PERILAKU ORGANISASI
Manusia berusaha mempermudah dalam mencapai tujuan
dengan membentuk suatu hubungan kerja sama dengan individu lain yaitu dengan
membentuk kelompok. Bidang pengetahuan perilaku organisasi yang sudah
dikembangkan sejak lama tampaknya akhir-akhir ini mulai di rasakan kepentingan nya.
Dalam mengantarkan keberhasilan suatu organisasi
seorang manajer harus dapat menjalankan fungsi-fungsi manajemen, yaitu
merencanakan, mengorganisasikan, mengoordinasikan dan mengendalikan. Untuk
menghadapi tantangan dan peluang seorang pemimpinan mempunyai peran sehubungan
dengan perilaku organisasi yaitu peran antar pribadi, peran informasi dan peran
keputusan. Dan karena perilaku organisasi sangat erat dengan aspek perilaku
individu maupun organisasi, maka bidang ilmu psikologi, sosiologi, psikologi
sosial, antropologi, dan ilmu politik sangat tertarik.
BAB VIII
PERILAKU KELOMPOK
Setiap individu dapat di pastikan akan mempunyai
kecenderungan untuk hidup bersama atau kelompok dalam suatu komunitas tertentu
dalam rangka mencapai tujuan hidup. Karakteristik yang menonjol dari suatu
kelompok adalah adanya dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain
dan saling membagi untuk beberapa tujuan yang sama.
Dalam realita kehidupan berkelompok saat ini, dapat
dilihat bentuk-bentuk kelompok yang ada di masyarakat, yaitu kelompok primer (primary group), kelompok informal dalam kelompok formal, kelompok
referensi, kelompok terbuka dan kelompok terbuka dan kelompok tertutup.
Kelompok primer adalah kelompok yang bersifat keakraban, kerja sama dan
hubungan tatap muka. Kelompok formal yaitu suatu kelompok yang di definisikan
oleh struktur organisasi, sedangkan kelompok informal yaitu suatu kelompok yang
tidak terstruktur secara formal dan muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan
sosial. Sedangkan kelompok terbuka adalah kelompok yang terbuka akan adanya
perubahan sedangkan kelompok yang tertutup adalah kelompok yang mengisolasi
diri dari pengaruh luar.
BAB IX
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari
interaksi antar individu dengan lingkungan di sekitar. Semua perilaku individu
setidaknya di bentuk oleh kepribadian dan pengalaman. Persepsi adalah suatu
proses yang di tempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan
kesan-kesan indra mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. Menurut
teori Atribusi, persepsi dan penilaian kita terhadap tindakan seseorang akan
cukup banyak di pengaruhi oleh pengandaian-pengandaian yang kita ambil mengenai
keadaan internal orang itu.
Salah satu cara untuk memahami sifat-sifat manusia
ialah dengan menganalisis kembali prinsip-prinsip dasar yang merupakan suatu
bagian dari manusia. Sehingga kelompok variable yang membantu menjelaskan
perbedaan individu dalam perilaku dan kinerja diklasifikasikan sebagai
kemampuan, keterampilan, latar belakang dan demografi. Prinsip-prinsip dasar
tersebut adalah : (1) manusia berbeda perilakunya karena tidak sama, (2)
manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda (3) seseorang berpikir tentang masa
depan dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak, (4) seseorang memahami
lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan kebutuhannya,
(5) seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang, dan (6)
banyak faktor yang mepengaruhi sikap seseorang.
BAB X
PENGARUH BUDAYA ATAS PERILAKU ORGANISASI
Budaya
organisasi sebagai sebuah perspektif dari yang untuk memahami perilaku individu
dan kelompok di dalam organisasi mempunyai batasa. Budaya organisasi adalah apa
yang karyawan rasakan dan bagaimana persepsi ini menciptakan suatu pola teladan
kepercayaan, nilai-nilai, dan harapan. Organisasi bisa beroperasi secara
efisien hanya dengan ketika membagi bersama nilai-nilai di antara karyawan atau
petugas.
Nilai-nilai adalah
suatu gagasan masyarakat tentang apa yang benar atau yang salah seperti
kepercayaan yang melukai seseorang secara fisik yang tidak bermoral.
Sosialisasi adalah proses dimana organisasi membawa karyawan/petugas baru ke
dalam budaya. Dalam kaitan dengan budaya, ada suatu pengiriman berharga,
asumsi, dan sikap dari yang lebih tua kepada karyawan/petugas yang lebih muda.
BAB XI
MENGELOLA KONFLIK DAN STRES
Konflik antar kelompok tidak dapat
dielakkan dalam organisasi, Suatu konflik bisa jadi baik atau buruk tergantung
pada dampak pencapaian tujuan organisasi. Sementara kebanyakan pemimpin mencoba
untuk menghilangkan konflik, bukti menunjukkan bahwa untuk kebanyakan konflik
yang optimal dapat berpengaruh baik pada kinerja organisasi.
Konflik antar kelompok akibat dari
beberapa faktor seperti saling ketergantungan kerja, perbedaan dalam tujuan,
perbedaan persepsi dan meningkatnya permintaan akan spesialis. Suatu tugas yang
sulit bagi pemimpin yang harus di hadapi adalah memeriksa dan mengelola konflik
antar kelompok meliputi pemecahan masalah, tujuan atasan, perluasan sumber
daya, penghindaran, melunakkan, kompromi, otoritas perubahan pada orang dan
mengenal musuh bersama.
Teknik mengelola konflik juga
timbul dalam situasi dimana manajer memeriksa tingkat konflik yang tidak
berguna karena terlalu rendah. Teknik menstimulasi konflik meliputi penggunaan
saluran komunikasi, mempekerjakan atau memindahkan individu yang berbeda
orientasi, mengubah struktur organisasi, dan mendorong adanya persaingan. Sedangkan
stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya
objek-objek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah
berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan
yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.
BAB XII
PERSEPSI DAN KOMUNIKASI
Persepsi adalah proses kognitif
yang di alami oleh setiap orang dalam memahami sesuatu baik melalui
penglihatan, pendengaran dan perasaan. Persepsi seseorang di pengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain keadaan psikologi, famili, dan faktor kebudayaan. Sikap juga sangat berperan penting, dimana
sikap merupakan determinan perilaku yang berkaitan dengan persepsi,
kepribadian, dan motivasi. Sikap menentukan efeksi, kognisi dan perilaku. Sikap
juga terkait dengan nilai dan kepuasan kerja.
Sedangkan komunikasi merupakan
proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. keterkaitan
dengan perilaku organisasi, ada tiga unsur yang perlu di identifikasi, yaitu
(1) sifat informasi, (2) komunikasi dan organisasi, (3) komunikasi antar
pribadi, ada tujuh faktor yang sangat berpengaruh terhadap komunikasi yang
berperan dalam organisasi :
1)
Saluran komunikasi
harus jelas dan diketahui secara pasti.
2)
Harus ada saluran
komunikasi formal pada setiap anggota organisasi.
3)
Jalur komunikasi itu
harus langsung dan pendek.
4)
Garis komunikasi formal
harus dipergunakan secara normal.
5)
Orang yang bekerja
sebagai pusat pengantar komunikasi harus orang yang cakap.
6)
Garis komunikasi tidak
boleh terganggu saat organisasi sedang berfungsi.
7)
Setiap komunikasi harus
di sahkan.
BAB XIII
SISTEM ORGANISASI
Organisasi merupakan kerangka
hubungan yang berstruktur yang di dalamnya berisi wewenang, tanggung jawab, dan
pembagian kerja untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Organisasi adalah
bentuk suatu sistem yang di dalamnya mempunyai struktur yang berbeda antara
satu organisasi dengan yang lainnya.
Tujuan organisasi antara lain
membagi pekerjaan yang harus dilakukan menjadi departemen-departemen dan
jabatan yang terperinci, membagi tugas dan bertanggung jawab berkaitan dengan
masing-masing jabatan, mengkoordinasi berbagai tugas organisasi, mengelola
petugas dalam unit-unit, membangun hubungan di kalangan individu, kelompok dan
departemen, menetapkan garis-garis wewenang formal, mengalokasikan, dan
memberikan sumber daya organisasi.
Pada proses organisasi manajer
membuat spesifikasi atau membuat desain tentang isi, metode, dan hubungan
pekerjaan. Desain pekerjaan ini berkaitan dengan penentuan struktur hubungan tugas
dan hubungan antar pribadi dari suatu pekerjaan dengan menentukan beberapa
banyak keanekaragaman, tanggung jawab, signifikansi dan otonomi pekerja
terhadap pekerjaan yang akan di berikan kepadanya.
BAB XIV
PERUBAHAN ORGANISASI
Perubahan adalah menjadikan sesuatu
yang ada saat ini menjadi sesuatu yang baru yang diinginkan. Oleh karena itu,
perlu dilakukan diagnosis atas perubahan yang diinginkan tersebut perubahan
bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Dalam melakukan upaya
perubahan kemungkinan terjadi perlawanan, yang diwujudkan dengan tingkah laku
karyawan yang di desain untuk tidak mempercayai, menunda, dan mencegah
implementasi dari perubahan kerja. Agar upaya perubahan tidak mendapat
rintangan, maka perlu dilakukan
sosialisasi melalui komunikasi yang terarah dan terprogram serta melibatkan
karyawan atau pihak-pihak yang memiliki pengaruh kuat dalam mendekati karyawan.
Perubahan selalu dikaitkan dengan
kebutuhan dengan kebutuhan pengembangan organisasi, sesuai dengan tuntutan dan
kebutuhan pengembangan usaha atau organisasi. Meskipun demikian, setiap upaya
melakukan perubahan atau pengembangan organisasi pasti akan berdampak terhadap
biaya. Namun demikian, perlu di kaji cost dan benefit mana yang lebih
menguntungkan bagi organisasi. Selain itu, rencana perubahan juga akan
berdampak terjadi stres di lingkungan karyawan yang terkena dampak dari
perubahan, dan untuk mengatasi stres ini perlu konseling. Konseling ini perlu
dilakukan secara baik dan terencana sehingga upaya perubahan yang di rencanakan
dapat berjalan dengan baik.
BAB XV
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Organisasi belajar adalah yang di
dalamnya terdapat sistem, mekanisme, dan proses, yang di gunakan secara
kontinyu oleh anggota-anggota guna meningkatkan kapabilitas sehingga mampu mencapai
sasaran pribadi dan komunitas dimana dia berpartisipasi.
Pengembangan organisasi (PO) lebih
dikenal dengan organization development (DO),
sehingga pengembangan organisasi adalah suatu perubahan yang terencana dan
terstruktur (planned change).
Pengembangan organisasi (PO) di
terapkan pada tiga tipe manusia : (1) spesialisasi individu di dalam PO sebagai
profesi, (2) orang-orang dari lapangan yang terkait, yang telah mencapai
sejumlah kompetensi di dalam PO, dan (3) para manajer yang memiliki keahlian PO
yang di perlukan untuk perubahan dan mengembangkan organisasi atau departemen
mereka.
Agen perubahan merupakan
orang-orang baik konsultan maupun manajer yang mempunyai perspektif baru (mampu
menciptakan efisiensi, efektivitas dan kesehatan organisasi) di dalam
perubahan. Sehingga proses perubahan pada umumnya mencakup sikap dan perilaku
saat ini yang unfreezing, perubahan
dan akhir kepemilikan sikap dan perilaku yang baru yang refreezing.
Organisasi mengalami perubahan
karena organisasi selalu menghadapi berbagai macam tuntutan kebutuhan. Tuntutan
itu timbul sebagai akibat pengaruh lingkungan (eksternal dan internal)
organisasi yang selalu berubah dan tidak menentu di masa yang akan datang.
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Gaya kepemimpinan yang baik di dalam
suatu organisasi sebaiknya adalah gaya memimpin yang demokratis, dimana
pemimpin tidak hanya memikirkan kepentingan perusahaan dan dirinya sendiri,
namun juga melibatkan kepentingan para karyawan. Gaya santai dan gaya seimbang
adalah gaya kepemimpinan yang paling ideal untuk diterapkan di dalam
perusahaan. Karena kedua gaya tersebut melihat kepentingan karyawan tanpa
mengabaikan kepentingan perusahaan. Komunikasi juga terjalin secara efektif
antara atasan dengan bawahan. Perlu diingat, bahwa karyawan juga merupakan
bagian dari suatu organisasi, yang dapat berpengaruh secara langsung atas
kelangsungan sebuah organisasi. Maka dari itu, seorang pemimpin harus mampu
mendekatkan diri dengan para karyawan agar terjalin hubungan kekeluargaan
antara atasan dan bawahan, dengan begitu akan timbul rasa nyaman dalam
masing-masing anggota organisasi dan meningkatkan semangat untuk bekerja setiap
harinya. Seorang pemimpin juga harus pintar-pintar mencari cara untuk
memotivasi karyawan agar mampu bekerja secara maksimal bagi perusahaan,
contohnya dengan pemberian bonus kepada karyawan yang berhasil memenuhi target
tahunan. Pemberian motivasi bagi karyawan sangat lah penting, karena motivasi
karyawan dapat menjadi semangat dalam menjalankan pekerjaan nya dan membuat produktivitas
perusahaan meningkat, yang akan berdampak dalam kemajuan perusahaan tersebut.
Faktor yang paling menentukan
dalam kemajuan suatu organisasi tentu tidak lepas dari gaya kepemimpinan yang
dianut oleh pemimpin suatu perusahaan seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya.
Adanya rasa kekeluargaan di dalam suatu perusahaan juga menunjang rasa nyaman
antaranggota perusahaan. Semakin dekat para anggota suatu perusahaan, maka
mereka akan semakin sadar bahwa mereka harus bekerja sama untuk memajukan perusahaan
agar menjadi lebih baik lagi.
2. Saran
Terdapat beberapa saran yang dapat
diaplikasikan ke dalam organisasi tersebut agar menunjang kemajuan perusahaan
yang lebih pesat lagi.
1. Gaya
kepemimpinan sebaiknya dipilih dengan mementingkan kepentingan seluruh anggota
organisasi, tidak hanya kepentingan bagi sang pemimpin saja
2. Munculkan
rasa kekeluargaan yang erat di dalam suatu organisasi untuk memberikan rasa
nyaman bagi seluruh anggota organisasi
3. Memberikan
bonus-bonus, atau special treatment khusus bagi para karyawan untuk lebih
memotivasi karyawan dalam melakukan pekerjaan.
4. Menjalin
komunikasi dengan baik, akan lebih baik jika sering-sering berkomunikasi secara
langsung, sehingga kekerabatan antar anggota organisasi dapat terjalin lebih erat
lagi
5. Sebuah
organisasi sebaiknya bersikap lebih fleksibel dan tidak terlalu kaku terhadap
para karyawan. Sikap yang terlalu kaku hanya akan membuat para karyawan
tertekan dan tidak melakukan pekerjaan dengan kerelaan.
Artikel yang sangat bagus sekali, bermanfaat dan menambah wawasan. Untuk keperluan pelayanan ada mesin yang sangat penting, mesin yang akan di produksi massal senilai 72 milyar, mesin fenomenal dan viral di masa sekarang dan masa depan yaitu : klik di bawah ini ...
BalasHapusMESIN ANTRIAN
Pabrik mesin antrian terraguno, handal dan terpercaya.